722/2021 Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 120 - Radio Rodja 756 AM 3/5 Pertama, penjelasan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridho pada siapapun sampai mengikuti millah mereka. Kedua, orang yang tidak ridho kecuali dengan mengikuti millah mereka. Allah tidak mengatakan “sampai kamu masuk agama mereka.” Artinya, walaupun tidak masuk ke agama
Makkiyyah 28 ayat Turun sesudah Surat Al-A'raf. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Al-Jin, Juz 29, Makkiyah, Pengantar Surat Al-Jin, Surat Al-Jin, Tafsir Al-Jin. Tidak ada komentar: Posting Komentar
001 ( Katakanlah) hai Muhammad! ( "Telah diwahyukan kepadaku) maksudnya aku telah diberitahu oleh Allah melalui wahyu-Nya ( bahwasanya) dhamir yang terdapat pada lafal annahu ini adalah dhamir sya'n ( telah mendengarkan ) bacaan Alquranku ( sekumpulan jin.") yakni jin dari Nashibin; demikian itu terjadi sewaktu Nabi saw. sedang melakukan salat
TafsirSurat Al-Jin Ayat 19 (Terjemah Arti) Paragraf di atas merupakan Surat Al-Jin Ayat 19 dengan text arab, latin dan artinya. Terdokumentasi berbagai penjabaran dari kalangan pakar tafsir terkait isi surat Al-Jin ayat 19, misalnya sebagaimana tercantum: Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. 19.
TerjemahSurat Al Jinn Ayat 14-19 14. Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang (dari jalan yang lurus). Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus [1]. 15. Dan adapun orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahanam [2] .” 16.
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
DalamTafsir Surah Al-Jinn ayat 1-7 khususnya ayat 5 ini diterangkan bahwa jin itu menyatakan tidak pantas bila ada jin maupun manusia yang berani mengatakan Allah beranak dan mempunyai istri. Ayat 6 Jin itu juga mengatakan bahwa banyak di antara manusia yang berlindung dan memohon kepada jin.
Penelitianini bertujuan mengkaji tentang belajar yang terkandung dalam al-Qur’an Surat al-‘Alaq Ayat 1-5, karena ayat-ayat ini sarat dengan informasi betapa pentingnya belajar tersebut. 239 adalah jenis makhluk sehingga diperhadapkan dengan jenis Jin. Dalam Q.S. al-An‘am/6: 130: َ
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. at Taubah ayat 105 9 Injil 10 hadist+al-hujurat+ayat+12 11 ali imran 12 zabur 13 unta 14 At taubah ayat 105 15 Nomor surat 16 YUNUS 17 Surat+al ikhlas 18 dalil+kitab+Al quran 19 AL maidah ayat 48 20 Tafsir ibnu katsir qs almaidah ayat 48 21 Hadis at taubah ayat 105 22 jus
Live l TAFSIR SURAT AL JIN #5 📔[Bahasa Jawa] 🎙Ustadz Muslim Al-Atsary
DfA5BND. 28 Ayat • Surat ke 72 • Makkiyah قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا 1. Katakanlah hai Muhammad "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin akan Al Quran, lalu mereka berkata Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا 2. yang memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami, وَأَنَّهُ تَعَالَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا 3. dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak pula beranak. وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا 4. Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah, وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ تَقُولَ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا 5. dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah. وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا 6. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا 7. Dan sesungguhnya mereka jin menyangka sebagaimana persangkaan kamu orang-orang kafir Mekah, bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang rasulpun, وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا 8. dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا 9. dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan berita-beritanya. Tetapi sekarang barangsiapa yang mencoba mendengar-dengarkan seperti itu tentu akan menjumpai panah api yang mengintai untuk membakarnya. وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا 10. Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui dengan adanya penjagaan itu apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.
Surah Al Jinn Jin Surah ke-72. 28 ayat. Makkiyyah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ayat 1-7 Berita tentang sebagian jin yang mendengarkan Al Qur’an, lalu mereka tersentuh olehnya dan beriman serta mengagungkan Allah Subhaanahu wa Ta’aala, dan ajakan mereka kepada kaumnya untuk beriman kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala. قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا ١ يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا ٢وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلا وَلَدًا ٣ وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا ٤ وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ تَقُولَ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا ٥ وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا ٦ وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا ٧ Terjemah Surat Al Jinn Ayat 1-7 1. [1]Katakanlah Muhammad kepada manusia, “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan Al Quran[2], lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan Al Qur’an, 2. yang memberi petunjuk kapada jalan yang benar[3], lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami[4], 3. dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami[5], Dia tidak beristri dan tidak beranak[6]. 4. Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah[7], 5. dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah[8], 6. dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan[9] kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka jin menjadikan mereka manusia bertambah sesat[10]. 7. Dan sesungguhnya mereka jin mengira seperti kamu orang musyrik Mekah dan juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun pada hari Kiamat[11]. Ayat 8-13 Keadaan jin yang mencuri berita dari langit, keadaan langit yang dijaga oleh para malaikat dan pengiriman meteor kepada mereka setelah diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan keanehan mereka terhadap peristiwa itu. وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا ٨ وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا ٩ وَأَنَّا لا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الأرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا ١٠ وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا ١١ وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ نُعجِزَ اللَّهَ فِي الأرْضِ وَلَنْ نُعْجِزَهُ هَرَبًا ١٢ وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَى آمَنَّا بِهِ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلا يَخَافُ بَخْسًا وَلا رَهَقًا ١٣ Terjemah Surat Al Jinn Ayat 8-13 8. Dan sesungguhnya kami jin telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api[12], 9. dan sesungguhnya kami jin dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar berita-beritanya. Tetapi sekarang[13] siapa mencoba mencuri dengar seperti itu pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai untuk membakarnya[14]. 10. Dan sesungguhnya kami jin tidak mengetahui adanya penjagaan itu apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya[15]. 11. Dan sesungguhnya di antara kami jin[16] ada yang saleh dan ada pula kebalikannya[17]. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda[18]. 12. Dan sesungguhnya kami jin telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari melepaskan diri dari-Nya[19]. 13. Dan sesungguhnya ketika kami jin mendengar petunjuk Al Qur’an, kami beriman kepadanya. [20]Maka barang siapa beriman kepada Tuhan[21], maka tidak perlu lagi ia takut rugi[22] atau dizalimi[23]. [1] Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah pergi bersama beberapa orang para sahabatnya menuju pasar Ukazh. Sedangkan para setan telah dihalangi mendengarkan berita dari langit; mereka telah dilempari panah api sehingga mereka kembali tidak jadi mencuri berita, dan setan-setan yang lain berkata, “Ada apa dengan kamu?” Mereka menjawab, “Kami telah dihalangi mendapatkan berita dari langit dan telah dihujani panah-panah api.” Lalu setan-setan yang lain itu mengatakan, “Tidaklah keadaannya demikian kecuali karena ada sesuatu yang terjadi. Oleh karena itu, lakukanlah perjalanan di bagian timur bumi dan bagian baratnya, kemudian lihatlah apa yang sedang terjadi.” Maka mereka para setan itu pergi ke bagian timur bumi dan bagian baratnya untuk melihat kejadian apa yang menghalangi mereka untuk mendengarkan berita dari langit. Sedangkan para setan yang pergi menuju Tihamah pergi mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di Nakhlah ketika Beliau sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukazh dan shalat Subuh dengan para sahabatnya. Ketika mereka mendengarkan Al Qur’an, maka mereka memperhatikannya dengan seksama dan berkata, “Inilah yang menghalangi kamu mendengar berita dari langit.” Ketika itulah mereka kembali ke kaum mereka dan berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan Al Qur’an,– yang memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,” Dan Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat kepada Nabi-Nya, “Katakanlah Muhammad, “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan Al Quran,…dst.” Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Jarir, Hakim, Baihaqi dan Abu Nu’aim dalam Al Hilyah. [2] Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah menghadapkan mereka sekumpulan jin kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk mendengarkan ayat-ayat-Nya agar hujjah tegak terhadap mereka, nikmat menjadi sempurna dan mereka menjadi pemberi peringatan terhadap kaum mereka. Allah Subhaanahu wa Ta’aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam untuk menceritakan berita ini kepada manusia, dimana ketika mereka sekumpulan jin tiba di dekat Beliau, mereka berkata kepada sesama mereka, “Diamlah.” setelah mereka semua terdiam, mereka mendengarnya dan memahami maknanya, dan hakikatnya pun sampai ke hati mereka. [3] Yakni yang menunjukkan kepada segala yang bermaslahat bagi manusia baik bagi agama maupun dunia mereka. Inilah arti Ar Rusyd. [4] Setelah ini. Mereka menggabung antara beriman’ yang masuk ke dalamnya semua amal baik, dan antara bertakwa yang mengandung arti meninggalkan keburukan. Sebab yang mendorong mereka beriman dan melakukan pengiringnya adalah apa yang mereka ketahui dari pengarahan Al Qur’an, kandungannya yang terdiri dari maslahat, faedah dan menjauhi bahaya. Hal itu, karena Al Qur’an adalah ayat yang agung, hujjah yang qath’i bagi orang yang mengambil sinar darinya dan mengambil petunjuk darinya. Itulah iman yang bermanfaat yang membuahkan segala kebaikan yang dibangun di atas petunjuk Al Qur’an, berbeda dengan iman karena ikut-ikutan yang berada dalam bahaya syubhat dan berbagai aral yang melintang. [5] Dari apa yang dinisbatkan kepada-Nya. [6] Mereka mengetahui dari keagungan Allah dan kebesaran-Nya, batilnya orang yang mengatakan bahwa Allah punya istri dan anak karena Dia mempunyai keagungan dan kebesaran pada setiap sifat sempurna, sedangkan mempunyai istri atau anak menafikan hal itu karena bertentangan dengan sempurnanya kecukupannya. [7] Yang dimaksud dengan perkataan yang melampaui batas, ialah mengatakan bahwa Allah mempunyai istri dan anak. Hal ini karena kebodohan mereka dan kelemahan akalnya. [8] Yakni kami tertipu sebelumnya, dan yang membuat kami tertipu adalah para pemimpin kami dari kalangan jin dan manusia, kami terlalu bersangka baik dengan mereka dan mengira bahwa mereka tidak akan berani berdusta terhadap Allah. Oleh karena itulah, kami sebelumnya mengikuti mereka, namun sekarang kebenaran telah jelas bagi kami, kami pun kembali dan tunduk kepadanya dan tidak peduli dengan perkataan siapa pun yang bertentangan dengan petunjuk. [9] Ada di antara orang-orang Arab apabila mereka melintasi tempat yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap berkuasa di tempat itu. [10] Atau bisa maksudnya bertambah takut. Dan bisa juga maksudnya, bahwa perbuatan yang dilakukan manusia itu membuat jin bertambah sombong dan melampaui batas karena melihat manusia menyembah dan meminta perlindungan kepada mereka. [11] Oleh karena mereka mengingkari kebangkitan, maka mereka berani berbuat syirk dan melampui batas. [12] Syuhub adalah jama’ syihaab yang artinya panah api atau meteor. Mereka dilimpari syuhub ketika hendak mencuri berita dari langit. [13] Yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu setelah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam diutus menjadi rasul. [14] Dari sini mereka mengetahui, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta’aala hendak mengadakan sesuatu yang besar di bumi; entah sesuatu itu baik atau buruk, sebagaimana yang diterangkan dalam ayat selanjutnya. [15] Yakni ini keburukan atau itu kebaikan yang akan terjadi. Hal itu, karena mereka melihat keadaan yang telah berubah yang mereka ingkari, maka mereka mengetahui dengan kecerdasan mereka bahwa perkara ini kebaikan adalah yang Allah inginkan untuk penduduk bumi. Dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang adab mereka, karena mereka sandarkan kebaikan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan terhadap keburukan, mereka hilangkan fa’ilnya/pelakunya karena beradab terhadap Allah Subhaanahu wa Ta’aala. [16] Setelah mendengarkan Al Qur’an. [17] Yakni yang fasik dan yang kafir. [18] Ada yang muslim dan ada yang kafir. [19] Yakni bahwa sekarang jelaslah bagi kami sempurnanya kekuasaan Allah dan sempurnanya kelemahan kami, dan bahwa ubun-ubun kami di Tangan Allah; kami tidak akan mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari melepaskan diri dari-Nya meskipun kami telah berusaha meloloskan diri. Oleh karena itu, tidak ada tempat perlindungan bagi kami selain kembali kepada-Nya. [20] Selanjutnya mereka menyebutkan sesuatu yang mendorong manusia melakukannya. [21] Dengan iman yang sebenarnya. [22] Seperti dikurangi kebaikannya. [23] Seperti ditambah keburukannya. Ada pula yang mengartikan rahaqaa’ dengan mendapatkan gangguan dan keburukan. Apabila seseorang selamat dari keburukan, maka ia akan memperoleh kebaikan. Dengan demikian, iman merupakan sebab untuk memperoleh semua kebaikan dan terhindar dari semua keburukan.
The Jinns stealing Information from the Sky before the the Messenger was sent and striking Them with flaming Fire after His informs about the Jinns when He sent His Messenger Muhammad and revealed the Qur'an to him. Among the ways He protected it the Qur'an was by filling sky with stern guards guarding it from all of its sides. The devils were then expelled from the places where they used to sit prior to that. This was so that they could not steal anything from the Qur'an and tell it to the soothsayers, thereby causing matters to be confused and mixed up. If this happened it would not be known who was being truthful. Allah did this out of His kindness to His creation, His mercy upon His servants and His protection of His Mighty Book the Qur'an. This is why the Jinns said,وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَآءَ فَوَجَدْنَـهَا مُلِئَتْ حَرَساً شَدِيداً وَشُهُباً - وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَـعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَن يَسْتَمِعِ الاٌّنَ يَجِدْ لَهُ شِهَاباً رَّصَداً And we have sought to reach the heaven; but found it filled with stern guards and flaming fires. And verily, we used to sit there in stations, to steal a hearing, but any who listens now will find a flaming fire watching him in ambush. meaning, whoever would like to steal some information by listening, he will find a flaming fire waiting in ambush for him. It will not pass him or miss him, but it will wipe him out and destroy him لاَ نَدْرِى أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَن فِى الاٌّرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَداً And we know not whether evil is intended for those on earth, or whether their Lord intends for them guidance. meaning, `we do not know if this - the matter which has occurred in the sky - is intended for those who are in the earth or if their Lord intends some guidance for them.' They stated this in such a manner out of their etiquette in phrasing their speech, because they did not attribute the doing of evil to anyone and they attributed the good to Allah. Verily, it has been recorded in the Sahih,وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْك»And evil is not attributed to You Allah. It used to be that shooting stars meteors occurred before this, however it did not happen much, rather only occasionally. As was reported in the Hadith of Ibn `Abbas when he said, "While we were sitting with the Messenger of Allah a shooting star flashed in the sky. So the Prophet said,مَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ فِي هَذَا؟»What did you all used to say about this We replied, "We used to say that a great person has been born and a great person has died." The Prophet said,لَيْسَ كَذَلِكَ، وَلَكِنَّ اللهَ إِذَا قَضَى الْأَمْرَ فِي السَّمَاء»This is not so, rather whenever Allah decrees a matter in the heaven..." and then he went on to narrate the rest of the Hadith which we have already mentioned in its entirety in Surah Saba'. This is what caused them to seek the reason for this occurrence. So they set out searching in the east and the west. Then they found the Messenger of Allah reciting the Qur'an while leading his Companions in prayer. Thus, they knew that this Qur'an was the reason for the sky being guarded. Therefore, some among them believed in it and the others became more rebellious in their transgression. A discussion of this has preceded in a Hadith of Ibn `Abbas concerning Allah's statement in Surat Al-Ahqaf,وَإِذْ صَرَفْنَآ إِلَيْكَ نَفَراً مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْءَانَAnd remember when We sent towards you Muhammad a group of the Jinn quietly listening to the Qur'an. 4629 There is no doubt that when so many shooting stars began appearing in the sky, it horrified humans and Jinns alike. They were very disturbed and alarmed by it. They thought that it was the destruction of the world. As-Suddi said, "The sky was never guarded except if there was a Prophet in the earth or the religion of Allah was victorious and dominant in the earth." So the devils before the time of Muhammad had taken sitting stations for themselves in the heaven of this world and they would listen to the matters that occurred in the heaven. But when Allah sent Muhammad as a Prophet and Messenger, they were suddenly pelted one night with the flaming, shooting stars. So the people of Ta'if were frightened because of this and they began to say, `The dwellers of the sky have been destroyed.' This was because they saw the severe fires in the sky and the shooting flames. They began freeing their servants and abandoning their luxuries. So `Abd Yalayl bin `Amr bin `Umayr said to them and he was referred to for judgement among them "Woe to you O people of Ta'if! Hold on to your wealth and look at these guiding stars in the you see them remaining in their place, then the dwellers of the sky have not been destroyed, rather this has happened because of Ibn Abi Kabshah - meaning Muhammad . And if you look and see that you can no longer see these stars, then verily the dwellers of the sky have been destroyed." So, they looked and saw that the stars still remained, and thus, they kept their wealth. The devils also were frightened during that night. They went to Iblis and informed him of what happened to them. So he Iblis said, "Bring me a handful of dirt from every land so that I may smell it." So they brought it and he smelled it and said, "It is your friend in Makkah." Then he sent a group of seven Jinns to Makkah, and they found the Prophet of Allah standing in prayer in Al-Masjid Al-Haram while reciting the Qur'an. They drew near to him eager to hear the Qur'an, until their chests almost pressed against him. Then they accepted Islam and Allah revealed their matter to His Messenger . We have mentioned this chapter in its entirety in the first section of the Kitab As-Sirah with lengthy discussion. Allah knows best and unto Him is all praise and blessings.